Perjalanan Bangsa Barat ke Nusantara
1.
Spanyol
Orang Spanyol
dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan samudra
mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut Tanah Hindia). Tokoh-tokoh penjelajahan samudra bangsa Spanyol
sebagai berikut:
a) Christophorus
Columbus (1451-1506)
Sebelum berangkat Columbus
menghadap kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan termasuk fasilitas. Ratu
Isabella mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala perlengkapannya.
Atas dasar keyakinan bahwa bumi itu bulat maka Pada tanggal 3 Agustus 1492,
Columbus berangkat dari pelabuhaan Spanyol berlayar menuju arah barat. Pada
tanggal 6 September tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di Kepulauan
Kanari di sebelah barat Afrika dilanjutkan dengan mengarungi Samudra Atlantik.
tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil mendarat di pantai bagian
dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya ini sudah sampai di
Tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang menempati daerah itu disebut
orang-orang Indian. Tempat mendarat Colombus ini kemudian dinamakan San
Salvador. kembali berlayar dan mendarat di Haiti. Merasa ekspedisinya telah
berhasil maka rombongan Columbus bertolak kembali ke Spanyol untuk melapor
kepada Ratu Isabella. Tahun 1493 Columbus sampai kembali di Spanyol. dengan
keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama dan Haiti, Columbus diakui sebagai
penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
b) Ferdinand Magelhaens
(1480-1521)
Keberhasilan pelayaran Columbus menemukan daerah baru
telah mendorong para pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahan samudra ke
timur. disertai oleh seorang kapten kapal yang bernama Yan Sebast
ian del Cano. Berdasarkan catatan-catatan yang telah
dikumpulkan Columbus, Magellan mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus.
Setelah terus berlayar Magellan beserta rombongan mendarat di ujung selatan
benua yang ditemukan Columbus (Amerika). Di tempat ini terdapat selat yang agak
sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan. pada Maret 1521 Magellan
mendarat di Pulau Guam. Rombongan Magellan kemudian melanjutkan penjelajahannya
dan pada April 1521 sampai di Kepulauan Massava atau kemudian dikenal dengan
Filipina. Magellan menyatakan bahwa daerah yang ditemukan ini sebagai koloni
Spanyol. Tindakan Magellan dan rombongan ini mendapat tantangan penduduk
setempat (orang-orang Mactan). Terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak.
Dalam pertempuran dengan penduduk setempat itu rombongan Magellan terdesak
bahkan Magellan sendiri terbunuh. Rombongan Magellan yang selamat segera
meninggalkan Filipina. Mereka di bawah pimpinan Sebastian del Cano terus
berlayar ke arah selatan.
c) Juan Sebastian del Cano
(1480-1522)
Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai di Kepulauan
Maluku yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang
kapal-kapal rombongan del Cano ini dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus
bertolak kembali ke Spanyol. atas petunjuk pemandu orang Indonesia kapal-kapal
rombongan del Cano ini berlayar menuju ke arah barat, sehingga melewati Tanjung
Harapan di Afrika Selatan dan diteruskan menuju Spanyol
2. Portugis
Berita
keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis
(sekarang terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel l.
tokoh penjelajahan samudra bangsa Portugis sebagai berikut:
a.
Bartolomeus Diaz
Tahun 1487, Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran
mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada tahun 1488
karena serangan ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu Ujung
Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan.
Kemudian ia bertolak kembali ke Portugis.
b.
Vasco da Gama
Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari
pelabuhan Lisabon untuk memulai penjelajahan. , Vasco da Gama juga berlayar
mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama
juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang
telah disewanya, rombongan Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar
menelusuri pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan
Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat
sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Setiap daerah yang
disinggahi kemudian dipasang patok batu padraosebagai tanda bahwa daerah yang
ditemukan itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil
mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan
ekspedisi ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa
di Goa atas nama pemerintahan Portugis.Setelah beberapa tahun tinggal di India,
orang-orang Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil
rempah-rempah.
c. Alfonso
de Albuquerque
Bangsa Portugis yang telah
mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat perdagangan rempah rempah.Sehingga
diadakan ekspedisi lanjutan di bawah
pimpinan Alfonso de Albuquerque. Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil
menguasai Malaka. Dengan demikian kekuatan Portugis semakin
mendekati Kepulauan
Nusantara. Orang-orang Portugis pun segera mengetahui tempat buruannya “mutiara
dari timur” yakni di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku..
dikuasainya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 telah menyebabkan perdagangan
orang-orang Islam menjadi terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi bisa
berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan
monopoli perdagangan.
3. Belanda
Pada tahun 1580 Spanyol melarang orang-orang Belanda
membeli rempah-rempah di pelabuhan Lisabon. Karena dirugikan oleh Spanyol, maka
orang-orang Belanda melakukan penjelajahan untuk mencari jalan kepusat
penghasil rempah-rempah. Tokoh-tokoh penjelajahan samudra bangsa Belanda antara
lain :
a. Barents (1594 masehi)
Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari
dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara.tetapi Barents tidak
begitu mengenal medan. Ia gagal melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya
terjepit es mengingat air di kutub utara sedang membeku. Barents terhenti di
sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha kembali ke negerinya,
tetapi ia meninggal di perjalanan.
b. Cornelis de Houtman (1595 masehi)
Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de
Keyser memulai pelayaran. engan kekuatan empat kapal dan 249 awak kapal beserta
64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk mencari
tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Cornelis de Houtman
mengambil jalur laut yang sudah biasa dilalui orang-orang Portugis. Tahun 1596
Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia
dan rombongan mendarat di Banten. Karena niatnya untuk berdagang maka kehadiran
Cornelis de Houtman diterima baik oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan Banten
bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir.
Dengan melihat pelabuhan Banten yang begitu strategis dan adanya hasil tanaman
rempah-rempah di wilayah itu Cornelis de Houtman berambisi untuk memonopoli
perdagangan di Banten. Dengan kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar,
orangorang Belanda memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima oleh
rakyat dan penguasa Banten. Oleh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan
kemudian mengusir orang-orang Belanda itu. Cornelis de Houtman dan armadanya
segera meninggalkan Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.
c. van Heemskerck dan Jacob van Neck
Tahun 1598 van
Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten.
Heemskerck dan anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat
Banten pun kembali menerima kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai
melakukan aktivitas perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan
singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di
bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599.
Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat Maluku.
Kebetulan waktu itu Maluku sedang konflik dengan orang-orang Portugis.
Pelayaran dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku ini mendapatkan
keuntungan yang berlipat. Dengan demikian semakin banyak kapal-kapal dagang yang
berlayar menuju Maluku.
4.
Inggris
1) Sir Francis
Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.
2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
3) Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.
4) Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
5) William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.
6) James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.
2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
3) Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.
4) Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
5) William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.
6) James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar