Membuat teks anekdot mrpkan tugas yang paling menyenangkan. Apalagi
ketika membaca teks anekdot punya teman kita. Dan anehnya nih ktika aku
membaca teks anekdot punya Riska Wulandari disitu ada namaku. Yaa..
mungkin ketika dia menulis teks anekdot dia terinspirasi olehku .. :D :D
just kidding
Dita n Riska |
STOP
.. !! Nyerobot Antrian
Awan mulai menampakkan
cerianya. Di sebuah rumah cat biru ada sebuah keluarga dengan dua saudara . ya!
Ani yang lebih tua sedang menyirami bunga di depan rumah. Adik nya Dita sedang
sibuk membuat pesawat dari bahan kertas.
Dita : “Kak ! aku sangat lapar. Kenapa ibu belum
juga pulang dari warung?”
Ani : “Ya sabarlah dek! Bentar lagi juga
pulang.”
Dita : “Gak mau kak, pengennya sekarang !”
Ani
: “Kakak repot dek.!”
Dita : “Ayolah kak ! yayaya?”
Ani
: “Ya udah .. Yukk! Kita ke supermarket
aja beli camilan”
Dita : “Horee! Ayo kak”
Mereka berdua pergi ke
supermarket sebelah barat rumah mereka. Sambil menunggu antrian yang amat
panjang Ani dan Dita lebih berlama-lama memilih camilan disana.
Dita : “Kak aku mau roti coklat ini”
Ani : “Iya dek ambil aja.”
Dita : “Terimakasih kakak. Baik banget sih!”
Ani : “Kamu bisa aja”
Setelah menuggu
beberapa lama, antrian tak kunjung surut. Para pengunjung terus ramai
berdatangan. Ani dan Dita akhirnya memutuskan untuk ikut mengantri..
Dita : “Aduhh kak capek”
Ani : “Yang sabar ya dek”
Tiba – tiba seorang
bapak separuh baya menyerobot antrian di depan
Dita. Ternyata dia adalah Pak Tono tetangganya yang baru pindahan dari
luar kota.
Dita : “Aduhh…!”
Pak
Tono : Hanya tersenyum sinis
Dita : “Excuse me Sir! I waiting
here very long time.”
Pak
Tono : “Kamu ngomong apaan sih?”
Dita :
“Oh.! Maaf pak saya kira bapak gak bisa bahasa Indonesia, lihat aja
pak
tulisannya !”
Pak Tono : hanya terdiam melihat papan yang bertuliskan “MOHON ANTRI”
Akhirnya Ani dan Dita
bisa langsung ke kasir dan pulang kerumah mereka dengan membawa camilan yang
sangat banyak